DPRD Bantul Dorong Strategi Pelestarian Gumuk Pasir Parangtritis
Keberadaan gumuk pasir di wilayah selatan Bantul jadi perhatian serius. Komisi B DPRD Bantul menilai perlu strategi matang demi melestarikan dan mengembangkan kawasan unik ini agar tetap lestari dan berkelanjutan.
Ketua Komisi B, Arif Haryanto, menyebut pelestarian gumuk pasir butuh kolaborasi lintas pihak. Strateginya meliputi konservasi, pariwisata berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat lokal secara aktif.
Konservasi zona inti gumuk pasir harus diutamakan. Caranya, dengan menanam vegetasi penguat untuk mencegah erosi serta mencegah alih fungsi lahan menjadi pertanian atau permukiman yang kian mendekat ke kawasan pasir.
Arif menekankan pentingnya edukasi. “Kesadaran warga soal konservasi gumuk pasir harus ditingkatkan lewat penyuluhan,” katanya. Selain itu, perlu penegakan aturan zonasi untuk mencegah kerusakan.
Wisata juga harus ramah lingkungan. Aktivitas ekstrem di zona inti perlu dibatasi. Sebagai gantinya, bisa dikembangkan wisata edukatif dan santai seperti fotografi, trekking, atau belajar ekosistem pasir.
Peningkatan kualitas layanan juga jadi sorotan. Misalnya lewat pelatihan pemandu wisata, fasilitas wisata non-merusak, serta promosi digital agar gumuk pasir makin dikenal luas tanpa harus dirusak.
Terakhir, Arif menyarankan pemberdayaan ekonomi warga sekitar. Misalnya lewat usaha sewa alat sandboarding, kuliner lokal, dan jasa fotografi. Semua itu tetap dibarengi komitmen menjaga kelestarian gumuk pasir.
