Aurely Anjani Jawab Keresahan Warga Bantul Terkait Danais
Suasana lega menyelimuti Yogyakarta. Keresahan warga dan para pemangku kepentingan akhirnya terjawab sudah. Setelah sempat bergulir wacana pemangkasan, Dana Keistimewaan (Danais) DIY untuk tahun 2026 dipastikan tetap utuh sebesar Rp 1 triliun. Keputusan ini menjadi penegasan komitmen pusat terhadap nilai-nilai istimewa yang dipegang teguh masyarakat Yogya.
Ringkasan Artikel:
- DPR RI sahkan APBN 2026 dengan Danais DIY Rp 1 triliun.
- Anggota DPRD Bantul sampaikan rasa syukur atas keputusan ini.
- Keputusan ini wujud nyata keberpihakan kepada identitas Yogya.
- Fokus kini beralih ke pengawasan penggunaan dana agar tepat sasaran.
Kepastian yang Dinanti untuk Yogya
Kepastian yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Dalam Rapat Paripurna kelima di Senayan, Jakarta, DPR RI secara resmi mengesahkan Undang-Undang APBN 2026. Salah satu poin yang mendapat perhatian khusus dari masyarakat Yogyakarta adalah alokasi Dana Keistimewaan.
Anggaran sebesar Rp 1 triliun itu tetap dipertahankan, tanpa adanya pemotongan seperti yang sempat menjadi wacana. Keputusan ini seperti menghentikan desas-desus yang beredar tentang potensi penurunan dana menjadi separuhnya.
Ini bukan sekadar tentang angka di atas kertas. Bagi warga Yogya, dana ini adalah simbol pengakuan terhadap identitas dan nilai-nilai keistimewaan yang telah hidup dan dijaga turun-temurun. Keberlanjutannya sangat vital bagi denyut nadi pembangunan daerah.
Ucapan Syukur dan Apresiasi dari Akar Rumput
Suara lega dan syukur langsung terdengar dari tingkat daerah. Aurely Putri Anjani, anggota Komisi D DPRD Bantul, menyambut gembira keputusan ini. Ia menegaskan bahwa ketegasan alokasi dana ini menjawab keresahan yang sempat berkembang di masyarakat.
Sebagai politisi Partai Gerindra, Aurely menyoroti makna lebih dalam dari keputusan tersebut. Menurutnya, ini adalah bentuk komitmen untuk menjaga keberlanjutan pembangunan serta merawat identitas keistimewaan Yogyakarta yang tak ternilai harganya.
Proses perjuangan agar danais tidak dipangkas ternyata sudah dimulai sejak lama. Fraksi Gerindra DIY disebut telah aktif mengawal aspirasi masyarakat sejak pembahasan APBN 2026 digulirkan, memastikan suara Yogya didengar di tingkat pusat.
Lebih dari Anggaran, Ini Soal Identitas
Danais bukan sekadar transfer anggaran biasa. Ia memiliki makna filosofis dan sosial yang dalam bagi masyarakat Yogyakarta. Dana ini adalah pengakuan negara terhadap keunikan tata nilai, budaya, dan pemerintahan yang ada di daerah istimewa ini.
Alokasi dana ini akan menyentuh berbagai aspek kehidupan. Mulai dari penguatan kebudayaan, penataan ruang, pengembangan kelembagaan, hingga yang paling konkret adalah program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan UMKM.
Dengan demikian, danais menjadi jembatan yang menghubungkan warisan adiluhung dengan pembangunan modern. Tujuannya jelas, memastikan kemajuan daerah tidak mengikis nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi jiwa Yogya.
Fokus Berpindah ke Pengawasan dan Realisasi
Dengan kepastian anggaran yang didapat, perjuangan belum berakhir. Tantangan selanjutnya adalah memastikan dana sebesar Rp 1 triliun ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan tepat sasaran untuk kepentingan masyarakat luas.
Aurely menegaskan komitmennya untuk turut mengawal pelaksanaan danais. Tujuannya agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah seperti Kabupaten Bantul dan daerah lain di DIY.
Harapannya, dengan pengawasan yang ketat, dana ini bisa menjadi katalisator pembangunan yang inklusif. Hasilnya nanti diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.





