Notifications
General

Literasi Politik MAN 2 Bantul Wujudkan Generasi Berintegritas

Suasana ruang rapat DPRD DIY pagi itu tak seperti biasa. Suara riang dan semangat puluhan siswa MAN 2 Bantul memecah kesan anggun gedung wakil rakyat. Mereka tak sekadar berkunjung, tapi menunjukkan kecerdasan dan keberanian yang membuat seorang anggota dewan terpana dan memberi pujian hangat.

Ringkasan Artikel:

  • Kunjungan edukatif siswa madrasah untuk pahami peran DPRD dan demokrasi.
  • Apresiasi tinggi dari anggota dewan atas jawaban argumentatif siswa.
  • Politik diajarkan sebagai alat perjuangan kesejahteraan masyarakat.
  • Bukti nyata siswa madrasah melejit di wawasan kebangsaan dan publik.

Dari Kelas Menuju Gedung Wakil Rakyat

Kegiatan ini adalah wujud nyata program literasi politik MAN 2 Bantul. Dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah Nur Hasanah Rahmawati, agenda ini dirancang untuk menjembatani teori buku dengan realita langsung. Mereka ingin siswa mengalami sendiri denyut nadi demokrasi.

Tujuannya jelas dan visioner. Madrasah ingin menciptakan pemilih muda yang cerdas dan berintegritas di masa depan. Dengan menyaksikan langsung proses politik, diharapkan lahir generasi yang paham betul bagaimana kebijakan publik yang menyentuh rakyat dirumuskan.

Nur Hasanah menegaskan ini adalah bagian dari pembelajaran kontekstual. Ia ingin anak didiknya tidak buta terhadap realitas pemerintahan. Melalui dialog langsung dengan wakil rakyat, pengetahuan siswa menjadi lebih hidup dan aplikatif.

Anggota DPRD Kagumi Jawaban Argumentatif Siswa

Sesi pun berlanjut menjadi interaktif bersama Anggota DPRD DIY Tri Suyutiyanto. Dengan lugas, ia memaparkan fungsi DPRD dan mekanisme pembuatan kebijakan. Tri juga meluruskan stigma, menekankan politik bukan sekadar perebutan kursi kekuasaan semata.

“Politik adalah cara memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya penuh semangat. Ia mendorong para siswa untuk memandang politik sebagai sarana menjadi bagian dari solusi bagi berbagai persoalan yang ada di masyarakat.

Untuk memantik diskusi, Tri melontarkan sejumlah pertanyaan kritis. Saat itulah kejutan terjadi. Beberapa siswa, termasuk Aqilatussahlah, menjawab dengan percaya diri dan argumentatif. Jawaban mereka logis, jelas, dan disampaikan dengan semangat.

Percaya Diri Siswa Madrasah Memukau Publik

Momentum puncaknya adalah ketika Aqilatussahlah menjabarkan dengan tepat soal fraksi di DPRD DIY. Ia bahkan menambahkan pandangan pribadi tentang pentingnya generasi muda menjaga transparansi pemerintahan. Jawaban itu langsung menyita perhatian.

Tri Suyutiyanto tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Spontan ia memberikan apresiasi terbuka. “Luar biasa! Saya sangat senang melihat pemahaman politik yang baik,” ujarnya yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan seluruh hadirin.

Tak hanya satu siswa, beberapa siswa lain juga mendapat pujian karena mampu menjawab pertanyaan lanjutan. Mulai dari peran partai politik hingga tata cara pembuatan Perda. Keberanian dan nalar kritis mereka adalah bukti nyata kualitas pendidikan madrasah.

Harapan untuk Generasi Penerus Bangsa

Tri menilai momen ini adalah bukti nyata bahwa siswa madrasah tidak hanya unggul dalam ilmu agama. Mereka juga memiliki wawasan kebangsaan dan kepedulian sosial yang sangat kuat. Sebuah kombinasi yang dibutuhkan untuk memajukan Indonesia.

Ia berharap pengalaman ini menjadi cambuk bagi siswa untuk terus berani berpikir kritis dan berbicara untuk kebenaran. Rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi publik yang ditunjukkan harus terus diasah ke depannya.

Program literasi politik seperti ini diharapkan bisa menjadi model bagi sekolah lain. Membangun kesadaran berdemokrasi dan kepedulian pada pembangunan daerah harus dimulai sejak dini. Dari sinilah calon-calon pemimpin masa depan diharapkan lahir.

Post a Comment
Liputan Populer
Rubrik Populer
Scroll to top